Cara Ibu Pintar memanfaatkan Sampah Dapur di Rumah
Masdinko.com-Para ibu yang biasa beraktivitas di dapur tentu tidak asing lagi dengan yang namanya sampah. Sampah pada rumah tangga banyak dihasilkan dari dapur. Sampah dari dapur dapat dipisahkan menjadi 2 macam yaitu sampah anorganik dan sampah organik.
Sampah anorganik seperti kertas, plastik, kaleng, botol dan lainnya bisa dimanfaatkan secara ekonomi yaitu dijual ke penjual rongsokan atau bisa digunakan untuk didaur ulang menjadi barang yang lain. Untuk sampah organik seperti sisa makanan, sisa sayur, sisa buah-buahan, biasanya lebih sering dibuang ke tempat sampah.
Padahal untuk sampah dapur oganik bisa juga lho dimanfaatkan sehingga dapat mengurangi jumlah produksi sampah dari dapur. Berikut ini merupakan tips ibu pintar memanfaatkan sampah organik di dapur :
Ya bagi ibu yang hobi memelihara tanaman, sampah dapur organik bisa dijadikan sebagai pupuk kompos untuk tanaman, sehingga tidak perlu membeli pupuk lagi.
Mau tahu cara membuat pupuk kompos dari sampah dapur organik ? begini caranya :
Daun bawang banyak digunakan untuk membuat sayur seperti sayur sop. Daun bawang dimanfaatkan bagian daunnya, dan bagian bawahnya biasanya dibuang. Nah daripada dibuang, lebih baik dimanfaatkan dengan cara memasukan bonggol daun bawang ke dalam gelas berisi air.
Biarkan selama sekitar 8 hari, air akan terserap kemudian daun bawang daun tumbuh lagi. Apabila telah cukup tumbuhnya bisa kita masak lagi, sekaligus menghemat biaya pengeluaran dapur kan ?
Setelah membuat masakan telor dadar atau telor mata sapi, apa yang kita lakukan terhadap cangkang telur ? pasti kita buang kan ?
Daripada dibuang dan menambah volume sampah, lebih baik kita manfaatkan. Cangkang telur mengandung kalsium. Kalsium ini dapat menyuburkan tanah.
Cara memanfaatkan cangkang telur yaitu dengan menumbuk cangkang telur sampai halus kemudian campurkan dengan tanah yang digunakan untuk media tanam tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan subur.
Selain untuk penyubur tanaman, cangkang telur juga dapat didaur ulang untuk bahan kerajinan tangan atau handycraft, dengan cara dicat dengan warna warni yang menarik.
Selada atau sawi memang lezat untuk dijadikan masakan tumisa-tumisan atau dicampur dengan mie rebus. Selada atau sawi dimanfaatkan daunnya untuk bahan masakan, dan bonggolnya seringkali dibuang.
Padahal bonggol ini bisa kita manfaatkan agar sawi atau selada tumbuh lagi daunnya. Caranya gampang lho, persiapkan wadah untuk diisi air, bisa gelas atau mangkuk. Setelah diisi air celupkan bonggol sawi ke dalam wadah tadi.
Agar tidak tenggelam di air, harus ada penahan agar bonggol tetap berada di tempatnya. Bisa menggunakan tusuk gigi yang ditusukan ke bonggol dan diletakan di 4 sisi wadah. Nantinya akan keluar akar dari bonggol, dan tumbuh daun baru.
Air harus diganti secara rutin dan tempatkan di ruang yang terang. Perkiraan 2-4 minggu anda akan mendapat sayuran sawi tanpa harus membelinya ke pasar.
Buah nanas memiliki mahkota yang biasanya dibuang saat mengupasnya. Padahal mahkota buah nanas dapat digunakan kembali dan nanasa dapat tumbuh lagi.
Caranya mudah, siapkan gelas berisi air, potong mahkota nanas, kemudian celupkan mahkota nanas yang telah dipotong tadi ke air di dalam gelas. Jika sudah kelihatan muncul akar lekas pindahkan ke dalam pot yang sudah diisi tanam.
Siapa yang tak kenal wortel ? sayuran ini banyak digunakan pada masakan baik sayur maupun tumis-tumisan.
Saat mengolah wortel menjadi masakan, bagian pangkal biasanya kita buang karena keras. Padahal bagian pangkal wortel dapat kita manfaatkan untuk menumbuhkan kembali wortel.
Caranya mudah, isi piring dengan air, kemudian letakan potongan pangkal wortel yang tidak terpakai ke dalam air tersebut. Kita tunggu beberapa hari, setelah tumbuh daun dan daun bertambah tinggi pada pangkal wortel, saatnya kita pindahkan ke media tanah.
Sirami dengan teratur agar wortel tumbuh dengan subur dan kita bisa mendapatkan wortel tanpa harus beli lagi.
Sayuran pok coy memang lezat untuk dijadikan masakan. Bagian yang dimanfaatkan dari pok coy yaitu daun. Bonggolnya biasanya dibuang.
Daripada dibuang sayang, bonggol pok coy dapat dimanfatakan untuk menumbuhkan kembali pok coy. Caranya juga mudah untuk menumbuhkan pok coy kembali.
Siapkan gelas dan diisi air setengahnya, kemudian letakan bonggol pok coy di gelas berisi air tersebut. Simpan gelas di tempat yang teduh tapi masih tersinari matahari. Simpan beberapa hari, kalau airnya keruh, ganti dengan air baru.
Apabila sudah tumbuh akar, bisa dipindahkan ke media tanam tanah.
Itulah 7 cara memanfaatkan sampah dapur organik di rumah untuk mengurangi produksi sapah dari dapur rumah. Cara sederhana ini dapat dilakukan semua orang untuk membuat Indonesia lebih sehat dan bersih.
Sampah anorganik seperti kertas, plastik, kaleng, botol dan lainnya bisa dimanfaatkan secara ekonomi yaitu dijual ke penjual rongsokan atau bisa digunakan untuk didaur ulang menjadi barang yang lain. Untuk sampah organik seperti sisa makanan, sisa sayur, sisa buah-buahan, biasanya lebih sering dibuang ke tempat sampah.
1. Dijadikan pupuk kompos
Ya bagi ibu yang hobi memelihara tanaman, sampah dapur organik bisa dijadikan sebagai pupuk kompos untuk tanaman, sehingga tidak perlu membeli pupuk lagi.
Mau tahu cara membuat pupuk kompos dari sampah dapur organik ? begini caranya :
- Memisahkan sampah dapur organik dan anorganik. Sampah organik bisa berupa sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, dan lainnya.
- Memotong sampah organik kulit buah, sisa sayur dan makanan dengan cara dicacah menggunakan pisau sehingga berukuran kecil.
- Siapkan tempat untuk pembuatan kompos bisa berupa lubang di tanah, drum, ember, baskom dan lainnya. Apabila menggunakan wadah lubangi dasar wadah sebanyak 5-7 titik dan tempatkan di tempat yang tidak terkena air hujan.
- Supaya lebih cepat prosesnya bisa memasukan kompos lama yang kita miliki dan dicampurkan dengan sampah dapur organik yang telah dipotong kecil tadi. Aduk secara rata.
- Apabila tidak memiliki kompos yang lama, sampah organik bisa dicampur dengan tanah, dan kalau ada tambahkan juga serbuk gergaji, atau pupuk kandang, atau sekam. Kemudian wadah ditutup dengan karung atau plastik.
- Setiap 7 hari sekali periksa dan aduk sampah yang ada di wadah tadi. Sekitar minggu ke 5- biasanya pupuk kompos sudah jadi, dengan cirinya yaitu tidak berbau busuk atau menyengat, berwarna coklat kehitaman, berbau tanah, suhu berkisar 30-32 derajat dan tingkat pH sekitar 6,5-7,5
Agar berbentuk halus, kompos yang sudah jadi diayak dan kemudian dikemas dalam plastik. Jadi anda tidak perlu lagi membeli pupuk untuk tanaman anda.
2. Sisa Daun bawang
Daun bawang banyak digunakan untuk membuat sayur seperti sayur sop. Daun bawang dimanfaatkan bagian daunnya, dan bagian bawahnya biasanya dibuang. Nah daripada dibuang, lebih baik dimanfaatkan dengan cara memasukan bonggol daun bawang ke dalam gelas berisi air.
Biarkan selama sekitar 8 hari, air akan terserap kemudian daun bawang daun tumbuh lagi. Apabila telah cukup tumbuhnya bisa kita masak lagi, sekaligus menghemat biaya pengeluaran dapur kan ?
3. Memanfaatkan cangkang telur
Setelah membuat masakan telor dadar atau telor mata sapi, apa yang kita lakukan terhadap cangkang telur ? pasti kita buang kan ?
Daripada dibuang dan menambah volume sampah, lebih baik kita manfaatkan. Cangkang telur mengandung kalsium. Kalsium ini dapat menyuburkan tanah.
Cara memanfaatkan cangkang telur yaitu dengan menumbuk cangkang telur sampai halus kemudian campurkan dengan tanah yang digunakan untuk media tanam tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan subur.
Selain untuk penyubur tanaman, cangkang telur juga dapat didaur ulang untuk bahan kerajinan tangan atau handycraft, dengan cara dicat dengan warna warni yang menarik.
4. Memanfaatkan Bonggol selada atau sawi
Selada atau sawi memang lezat untuk dijadikan masakan tumisa-tumisan atau dicampur dengan mie rebus. Selada atau sawi dimanfaatkan daunnya untuk bahan masakan, dan bonggolnya seringkali dibuang.
Padahal bonggol ini bisa kita manfaatkan agar sawi atau selada tumbuh lagi daunnya. Caranya gampang lho, persiapkan wadah untuk diisi air, bisa gelas atau mangkuk. Setelah diisi air celupkan bonggol sawi ke dalam wadah tadi.
Agar tidak tenggelam di air, harus ada penahan agar bonggol tetap berada di tempatnya. Bisa menggunakan tusuk gigi yang ditusukan ke bonggol dan diletakan di 4 sisi wadah. Nantinya akan keluar akar dari bonggol, dan tumbuh daun baru.
Air harus diganti secara rutin dan tempatkan di ruang yang terang. Perkiraan 2-4 minggu anda akan mendapat sayuran sawi tanpa harus membelinya ke pasar.
5. Memanfaatkan buah nanas
Buah nanas memiliki mahkota yang biasanya dibuang saat mengupasnya. Padahal mahkota buah nanas dapat digunakan kembali dan nanasa dapat tumbuh lagi.
Caranya mudah, siapkan gelas berisi air, potong mahkota nanas, kemudian celupkan mahkota nanas yang telah dipotong tadi ke air di dalam gelas. Jika sudah kelihatan muncul akar lekas pindahkan ke dalam pot yang sudah diisi tanam.
6. Memanfaatkan wortel
Siapa yang tak kenal wortel ? sayuran ini banyak digunakan pada masakan baik sayur maupun tumis-tumisan.
Saat mengolah wortel menjadi masakan, bagian pangkal biasanya kita buang karena keras. Padahal bagian pangkal wortel dapat kita manfaatkan untuk menumbuhkan kembali wortel.
Caranya mudah, isi piring dengan air, kemudian letakan potongan pangkal wortel yang tidak terpakai ke dalam air tersebut. Kita tunggu beberapa hari, setelah tumbuh daun dan daun bertambah tinggi pada pangkal wortel, saatnya kita pindahkan ke media tanah.
Sirami dengan teratur agar wortel tumbuh dengan subur dan kita bisa mendapatkan wortel tanpa harus beli lagi.
7. Memanfaatkan Pok Coy
Sayuran pok coy memang lezat untuk dijadikan masakan. Bagian yang dimanfaatkan dari pok coy yaitu daun. Bonggolnya biasanya dibuang.
Daripada dibuang sayang, bonggol pok coy dapat dimanfatakan untuk menumbuhkan kembali pok coy. Caranya juga mudah untuk menumbuhkan pok coy kembali.
Siapkan gelas dan diisi air setengahnya, kemudian letakan bonggol pok coy di gelas berisi air tersebut. Simpan gelas di tempat yang teduh tapi masih tersinari matahari. Simpan beberapa hari, kalau airnya keruh, ganti dengan air baru.
Apabila sudah tumbuh akar, bisa dipindahkan ke media tanam tanah.
Itulah 7 cara memanfaatkan sampah dapur organik di rumah untuk mengurangi produksi sapah dari dapur rumah. Cara sederhana ini dapat dilakukan semua orang untuk membuat Indonesia lebih sehat dan bersih.
Post a Comment for "Cara Ibu Pintar memanfaatkan Sampah Dapur di Rumah "
Post a Comment